Ibu Menyusui Jangan Mengesampingkan Daun Katuk, Dapat Memperlancar Produksi ASI lho!
Gambar oleh Veronica Nuno dari Pixabay |
Air susu ibu (ASI) merupakan
cairan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI eksklusif wajib diberikan sampai
bayi berumur 6 bulan. Ibu normal dapat menghasilkan ASI kira-kira 550-1000 ml.
Pemberian air susu ibu (ASI) terhadap bayi tidak hanya memberikan efek positif
terhadap bayi tetapi juga terhadap ibu.
Apa saja kandungan ASI?
Air susuibu (ASI) juga mengandung banyak komponen yang diperlukan oleh bayi. Laktosa merupakan karbohidrat utama pada ASI, fungsinya sebagai sumber energy dan meningkatkan absorbsi kalsium. Zat besi pada ASI yang lebih mudah diserap sehingga bayi tidak akan kekurangan zat besi (anemia) dalam tubuhnya. Lactobacillus berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli yang menyebabkan diare pada bayi. Lisozim dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden karies gigi dan kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
Air susu ibu (ASI)
mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Segala
kebutuhan bayi selama 6 bulan sudah terpenuhi hanya dengan mengkonsumsi asi. Beberapa
penelitian menyatakan bahwa ASI dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi, seperti diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut
bagian bawah. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI akan melindungi bayi dari berbagai
dan menurunkan kemungkinan bayi terserang penyakit.
Pada kasus penurunan produksi
ASI pada ibu menyusui dapat ditangani oleh obat dan bahan untuk memperbanyak
produksi ASI seperti tanaman semak yang menghasilkan daun yang dapat dimakan. Salah
satu faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui yaitu
faktor nutrisi dan obat-obatan atau ramuan dari tanaman herbal. Tanaman herbal tradisional
yang dapat digunakan untuk memperbanyak dan melancarkan ASI adalah daun katuk.
Apa itu Katuk?...
Gambar dari nandhukumar dariPixabay |
Katuk (Sauropus androgynus) termasuk tanaman merumpun yang berbentuk perdu
dengan ketinggian 3-5 meter. Daunnya kecil berwarna hijau, bunganya berwarna
merah gelap sampai kekuningan dengan bintik-bintik merah. Daun katuk tumbuh di
berbagai daerah seperti India, Malaysia dan Indonesia. Tanaman katuk dapat dikembang
biakkan dengan cara distek dari batang yang sudah berkayu, panjang lebih kurang
20 cm disemaikan terlebih dahulu dan setelah berakar sekitar 2 minggu dapat
dipindahkan ke kebun.
Daun katuk kaya akan
kandungan gizi seperti kalori, protein, karbohidrat, zat besi, vitamin dan
mineral. Tak hanya itu, kandungan tanin, saponin, dan alkaloid papaverin pada
daun katuk menjadikan tanaman ini sebagai bahan pengobatan alami (tanaman
herbal). Kandungan alkolid dan sterol pada daun katuk dapat meningkatkan
kuantitas produksi ASI.
Selain memperlancar produksi
ASI, daun katuk juga mempunyai beberapa manfaat, antara lain mengatasi
frambusia, sambelit, borok, dan sebagai pewarna alami. Beta karoten yang cukup
tinggi pada daun katuk selain baik untuk kesehatan juga dapat membantu
kesehatan pada mata dan kulit. Kandung mineralnya cukup banyak terutama zat
besi yang berguna untuk membantu produksi sel darah merah.
Daun katuk dapat
meningkatkan produksi ASI menjadi lebih banyak karena kandungan alkaloid dan
sterol yang dapat meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa sehingga
produksi ASI meningkat. Cara mengkonsumsi daun katuk yaitu dapat dibuat sayur
bening atau jadi lalapan. Namun saat ini daun katuk sudah banyak dijadikan
ekstrak dalam bentuk pil sehingga lebih praktis penggunaannya.
Di samping daunnya yang memiliki banyak manfaat, akar daun katuk juga dapat membantu menurunkan demam. Dengan cara akar katuk dikeringkan terlebih dahulu, lalu akar yang sudah kering direbus.
Belum ada Komentar untuk "Ibu Menyusui Jangan Mengesampingkan Daun Katuk, Dapat Memperlancar Produksi ASI lho!"
Posting Komentar