Selain Cantik, 5 Tanaman Hias Ini Menyerap Racun di Udara
Tanaman Hias
3.
Bunga
Krisan
Tanaman hias semakin banyak digemari
masyarakat sebagai interior maupun eksterior rumah. Tak hanya estetik, tanaman
indah berikut juga dipercaya dapat membersihkan udara dari racun-racun. Selain itu tanaman
juga menghasilkan oksigen yang menambah kesegaran udara di dalam rumah atau di
pekarangan rumah.
Tanaman ini menyerap gas beracun untuk proses metabolisme di dalam sel, lalu mengeluarkan
kembali sebagai oksigen. Stomata (mulut daun) menyerap karbon monoksida (CO2) dan
masuk ke sistem metabolisme dalam tubuh tanaman. Gas beracun yang telah diserap
kemudian dikirim ke akar, pada bagian ini mikroba melakukan proses
detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba yang terdapat di akar menghasilkan
suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses ini dihasilkan gas yang bermanfaat
untuk manusia yaitu oksigen.
Selain
indahnya, udara pun jadi segar..
1. Lidah Mertua
Tanaman
bernama Latin Sansevieria ini
selain digunakan sebagai tanaman hias, juga dapat menyerap racun di udara.
Berdasarkan penelitian NASA tahun 1999, tanaman ini dapat menyerap berbagai
racun seperti formaldehida, benzena dan trikhloroetana.
Selain itu
tanaman hias ini juga bisa menyerap 107 unsur polutan berbahaya yang terkandung
dalam udara. Kemampuan daya serapnya cukup luas, hanya satu pot untuk 150 m²
ruangan. Bahan aktif
Pregnane dan Glikosid yang terkadung di dalam lidah mertua ternyata juga bisa menyerap
radiasi dari peralatan elektronik di dalam ruangan.
Tanaman hias yang sering dijumpai di pekarangan
rumah ini mempunyai kemampuan mengubah CO2 menjadi oksigen dengan baik di malam
hari.
Pada artikel
sebelumnya juga dibahas tanaman hias lidah mertua memiliki akar yang dapat
menyerap logam timbal di dalam tanah.
2.
Bunga
Peach Lily
Photo by Mitch Lensink on Unsplash |
Bunga Peach
Lily (Spathiphyllum
Clevelandii) biasanya dijadikan tanaman hias indoor (di dalam
ruangan) karena tanaman ini tidak butuh sinar matahari yang banyak. Tanaman ini
dapat bertahan hingga 14 hari di dalam ruangan tanpa cahaya matahari.
Bunga Peach Lily dikenal sangat efektif menyerap zat-zat berbahaya di
udara seperti formaldehid dan benzene. Satu pot Bunga Peach Lily dapat menyerap
racun secara maksimal pada ruangan berukuran sekitar 10 m2.
Bunga cantik satu ini sangat digemari oleh kolektor tanaman hias.
Photo by Callum Skelton on Unsplash |
Bunga Krisan (Chrysanthemum) atau yang biasa dikenal dengan bunga Seruni ini
adalah tanaman hias dengan beraneka warna bunga yang sangat cantik dan cerah. Sangat
cocok menjadi tanaman hias indoor maupun outdoor.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan NASA pada tanaman hias ini,
ditemukan bahwa Bunga Krisan dapat menyerap beberapa jenis polutan berbahaya
dari udara, seperti Benzena (kandungan yang biasa ada dalam bensin),
Formalin/Formaldehyde, Amonia, dan Xylene.
4. Palem
Kuning
Palem kuning (Chrysalidocarpus)
memiliki batang dan dahan yang berwarna kekuningan, terutama bila terkena sinar
matahari yang cukup. Tanaman ini berkembang biak dengan biji dan tingginya bias
sampai 4 meter. Sangat mudah ditanam di dalam maupun di luar pot. Tak seperti
palem bamboo, palem kuning lebih tahan terhadap sinar matahari.
Diketahui fungsi tanaman ini adalah sebagai pembersih udara
alami, dan menghilangkan formaldehida, benzena, serta karbondioksida di udara. Cocok
ditanam untuk menyerap racun dari asap rokok.
5. Sri Rezeki
Sri
Rezeki atau Aglaonema adalah tanaman yang termasuk keluarga talas-talasan. Sri Rezeki memiliki tangkai yang akan memanjang dan
daun melebar saat diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau
tempat teduh. Hal itu terjadi karena tanaman layak membutuhkan sinar matahari
untuk hidup. Walaupun ditempatkan di dalam ruangan, pastikan secara rutin Sri
Rezeki ini dikeluarkan secara berkala.
Tanaman Sri Kandi dapat menyerap racun dari rokok seperti benzena
dan formaldehide di udara sehingga dapat menjadi penetralisir polusi udara
serta penyejuk ruangan.
Belum ada Komentar untuk "Selain Cantik, 5 Tanaman Hias Ini Menyerap Racun di Udara"
Posting Komentar